Biasanya saya bikin blog pakai WordPress dan hostingnya di VPS. Khusus takbiasa.com sengaja tidak pakai WordPress, saya pakai SSG Hugo. Saya mau mencoba sesuatu yang berbeda. Memang awalnya agak sulit tapi akhirnya terbiasa. takbiasa.com sebelumnya hosting di VPS tapi setelah membaca Host on Firebase saya jadi tertarik untuk mencoba.
Menurut Wikipedia, Firebase adalah layanan milik Google untuk membuat aplikasi web dan mobile. Blog termasuk aplikasi web jadi harusnya bisa disimpan di Firebase. Ada tapinya nih, khusus blog yang statis bukan dinamis seperti WordPress.
Jadi kalau blog kamu pakai Jekyll atau Hugo, bisa banget nih hosting gratis di Firebase punya Google. Cepet banget lho loadingnya.
Nah, Firebase ini bisa dimanfaatkan untuk hosting, tapi caranya beda dengan hosting pada umumnya. Firebase tidak ada File Manager atau upload file melalui SFTP pakai aplikasi seperti Cyberduck.
Layanan Firebase terbagi 2: Free & Pas as you go. Jangan berharap ada fitur seperti cPanel.
Kita dikasih kapasitas penyimpanan 10 GB dan Data Transfer 360 MB/hari. Sangat lebih dari cukup untuk blog sederhana seperti takbiasa.com.
Selain itu ada fitur Custom domain & SSL, jadi kita bisa pakai domain sendiri dan sudah dilengkapi SSL.
Di artikel ini saya akan berbagai pengalaman menggunakan Firebase sebagai hosting blog. Mari kita mulai!
Sepertinya hampir semua orang punya akun Google, apalagi pemilik ponsel Android. Nah, karena Firebase ini punya Google jadi kita tidak perlu repot daftar. Login saja pakai akun GMail, daftar disini.
Untuk pengguna macOS dan Linux install melalui Terminal dengan perintah curl -sL https://firebase.tools | bash
Pengguna Windows silakan download disini.
Tunggu prosesnya sampai selesai.
Sekarang masuk ke folder tempat file blog kita berada. Masih di Terminal, ketik firebase login
nanti akan ada permintaan login di browser. Kalau berhasil nanti ada tulisan Success! Logged in as [email protected]
.
Setelah berhasil login, sekarang inisialisasi Firebase dengan perintah firebase init
. Pastikan berada di folder file blog. Nanti akan muncul pertanyaan, “Which Firebase CLI features …”. Pilih “Hosting” karena kita akan menggunakan fiturn hostingnya.
Kalau sudah terpilih tekan spasi lalu enter. Selanjutnya pilih “Use an existing project”, pilih project yang sudah kita buat. Selanjutnya pilih folder yang akan digunakan sebagai public directory, kalau Hugo default-nya memang public jadi tekan enter saja.
Di bagian “Configure as a single page app” ketik No, karena blog ini kan halamannya banyak. Nanti akan ada pertanyaan Overwrite sebanyak 2 kali, ketik Yes saja. Nah sudah selesai, punya saya tampilannya seperti ini.
Ini saat yang ditunggu-tunggu. Upload file blog ke Firebase. Pengguna Hugo generate dulu file baru dengan perintah hugo
lalu firebase deploy
. Tunggu sampai proses upload selesai. Kalau berhasil akan muncul Hosting URL, alamat blog yang berhasil diupload ke Firebase.
Sekarang kita harus mengarahkan domain ke hosting Firebase ini. Kita tinggalkan Terminal, pindah ke Dashboard Firebase di browser.
Masuk ke menu Hosting lalu klik Add custom domain. Saran saya masukkan 2 versi: www dan tanpa www, lihat gambar. Caranya mudah kok, ikuti saja petunjuk untuk mengganti A Records domain di registrar. Proses verifikasi cukup lama, hampir 30 menit baru domain bisa tersambung.
Di hari kedua ketika ingin deploy ke Firebase saya mendapatkan notifikasi Error: HTTP Error: 500, Couldn't create channel. Try again later.
Firewal saya matikan, reset koneksi internet, ganti di Terminal lain tetap saja error.
Ternyata sumber masalahnya adalah pengaturan di Release storage settings. Setting saya 1, harusnya minimal 2. Sekarang sudah lancar.
Ribet ya? Begitulah yang saya rasakan ketika pertama kali mencobanya. Jadi teringat pertama kali menggunakan cPanel, semuanya terlihat membingungkan. Ada kepuasan tersendiri ketika melihat blognya sudah aktif dengan domain sendiri.
Hosting gratis di Firebase ini performanya memang beda, sudah saya cek dengan PageSpeed, GTMetrix dan WebPageTest. Hasilnya saya bandingkan dengan VPS yang saya pakai sebelumnya. Loadingya terasa lebih cepat.
Maklum, Firebase kan punya Google yang infrastruktur servernya lebih canggih daripada provider VPS yang saya sewa.
Selamat mencoba.