Pasti kita sering melihat promosi paket internet fiber dengan tulisan kecepatan “up to 20 Mbps”. Mungkin kita akan berpikir dengan kecepatan segitu bisa download file 20 MB dalam waktu 1 detik. Ternyata kenyataan berkata lain, faktanya bisa 15 detik bahkan lebih. Kenapa bisa begitu? Baca artikel ini selengkapnya.
Misalnya paket Indihome Rp 330.000/bulan kecepatannya 20 Mbps. Perhatikan huruf ‘b’ kecil. Perlu diingat bahwa Mbps dan MBps itu perbedaannya sangat sangat jauh.
Boleh lah kita bermimpi suatu saat Indonesia punya kecepatan internet 20 MBps sampai ke pelosok desa :D
Byte (B) -> Bit (b) = dibagi 8
Bit (b) -> Byte (B) = dikali 8
1 B (byte) = 8 b (bit)
Dengan rumus tersebut maka kecepatan internet 20 Mbps = 2,5 MBps. Nah sekarang ketahuan kan kenapa file 20 MB ternyata waktu download-nya lebih dari 1 detik.
Selain itu juga ada faktor lain seperti banyaknya pengguna internet di jaringan tersebut. Rasanya sih jarang (kalau tidak mau dibilang mustahil) kecepatannya bisa stabil di 20 Mbps.
Kecepatan internet dihitung menggunakan ‘bit’ (b kecil) sedangkan ukuran file menggunakan ‘byte’ (B besar). Ingat saja itu.
Sebagai informasi, paket unlimited lite Smartfren memiliki FUP (batas pemakaian wajar) sebesar 500MB/hari. Lebih dari itu maka kecepatan akan turun sampai 128 Kbps (perhatikan huruf ‘b’ kecil).
Kalau kita hitung menggunakan rumus di atas maka aplikasi sebesar 100 MB butuh waktu 2 jam itupun kalau stabil 128 Kbps hehee. Sudah paham kan perbedaan MB dan Mb? Sekarang kita cari situs yang bisa digunakan untuk mengecek kecepatan internet.
Saya lebih suka pakai website daripada harus install aplikasi. Ada banyak situs cek kecepatan internet, beberapa mungkin sudah sering dengar namanya.
Secara default Speedtest memilih lokasi server terdekat tapi bisa diganti dengan lokasi lain. Speedtest ini paling banyak pilihan server-nya.
Sama seperti Speedtest.net kita bisa ganti lokasi server pengecekan. Di Speedsmart.net ada informasi lain seperti IP dan nama provider yang digunakan.
Tampilannya sederhana dan tidak bisa ganti lokasi pengetesan seperti yang lain. Tes kecepatan internet ke server yang berada di US. Fast.com ini punya Netflix terlihat dari tulisan di sudut kanan bawah.
Selanjutnya ada CBN penyedia layanan internet fiber. Dari tampilannya terlihat kalau pakai Speedtest.net versi custom dan tentu saja tidak ada pilihan server. Hanya ada pilihan server CBN di Jakarta.
Sekarang kita akan menggunakan situs penghitung waktu download. Bisa saja sih menghitung menggunakan rumus byte ke bit.
Konversi dulu kecepatan bit ke byte lalu besar file dibagi kecepatan byte tapi rasanya lebih praktis kalau tinggal masukkan saja ukuran file dan kecepatan internet.
Saya sering pakai situs ini untuk memperkirakan waktu download. Apalagi ketika harus download file besar di atas 1 GB pakai kuota malam yang terbatas waktu.
Untuk kecepatan maksimal saya pakai Free Download Manager dengan SSH tunnel. Ada banyak situs penghitung waktu download, tapi 3 situs ini mudah digunakan.
Tampilannya sederhana dan langsung ke tujuan. Di bagian “Download Speed” ketik kecepatan internetnya dan di “Download Size” ketik ukuran file yang akan didownload.
Contoh di atas diperkirakan membutuhkan waktu 7 menit untuk download file sebesar 100 MB dengan kecepatan 2 Mbps (kalau kecepatan stabil), bisa lebih cepat atau lambat dari estimasi tersebut.
Sepertinya namanya (omni), Omnicalculator tidak hanya menghitung waktu download. Misalnya ada kalkulator penghitung kapasitas baterai dan masih banyak lagi. Kalau untuk kalkulator download-nya ada di sini.
Fiturnya lebih lengkap daripada Downloadtimecalculator.com dan tidak perlu klik tombol. Begitu nilai speed dan size dimasukkan maka otomatis keluar hasilnya. Selain itu di bagian time bisa diubah ke jam, menit atau detik.
Nah itu dia 4 situs cek kecepatan internet dan 2 situs penghitung waktu download yang bisa dimanfaatkan untuk mengetahui kecepatan internet provider yang digunakan dan juga memperkirakan berapa lama waktu download sebuah file berdasarkan ukuran dan kecepatan internetnya.